Manusia hidup tak lebih seperti kita mau sholat, ketika datang waktu mau sholat, adzan dikumandangkan, sama seperti kita lahir, lalu kemudian sholat dilaksanakan, sama seperti saat kita mati disholatkan.
Jadi sebenarnya umur manusia didunia tak lama dalam hitungan Allah, cuma selama jeda antara adzan dan sholat. Lalu apa yang kita harapkan dan kita cari dalam waktu yang sempit seperti itu??
Jawabnya tak lain, berwudhlu (bersiap-siap untuk sholat), lalu istighfar sebanyak2nya kalo sempat sholat sunat..
Dalam hidup pun seperti itu, menjelang disholatkan, mari kita berwudhlu dunia, membersihkan kotoran hati, kotoran jiwa dan lainnya, lalu mari kita bertawaddu’ nah sholat sunat dalam hidup adalah carilah kebahagiaan yang bisa kita peroleh dalam hidup.
Perjalanan menuju akhir (kematian) seperti hal nya menunggu waktu sholat (wajib), semuanya udah pasti, ada lima waktu, sholat subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Begitu pula hal nya kematian manusia, semuanya udah pasti dan udah dipastikan Allah, hanya kita gak tau masuk kloter yang mana, apakah masuk yang subuh (bayi), dzuhur (remaja), ashar (dewasa), maghrib (setengah baya) atau yang paling alot isya (udah bangkotan banget).
Dari pada menerka-nerka kita masuk ke golongan/kloter yang mana, akan lebih baik kalo kita siapkan diri dengan berwudlu, lalu dzikir sambil menunggu Imam memimpin sholat.
Jadi dari pada hidup was-was menunggu akhir, atau ada pula yang berlagak tidak tau bahwa jalan pasti berujung, marilah benahi wudhlu kehidupan, perbanyak dzikir kehidupan sambil menanti datangnya hari, dimana kita tak lagi berdiri di shaff sholat, tidak lagi menjadi makmum ataupun tak lagi menjadi imam dalam sholat, melainkan menjadi sebab orang bersholat (kita disholatkan).
No comments:
Post a Comment